Wakil Bupati Suhatri Bur menggunting pita menandai peresmian Masjid
Ar-Raudah di Komplek Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) "Sabai Nan
Aluih"
2x11
Enam Lingkung, CanangNews – Kurang dari tujuh bulan, Masjid Ar-Raudah di Komplek
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) "Sabai Nan Aluih" Sicincin,
Kecamatan 2x11 Enam Lingkung – Kabupaten Padang Pariaman, selesai dibangun dan
berdiri megah di tengah-tengah panti lanjut usia milik Dinas Sosial Sumatera
Barat tersebut.
Masjid itu dibangun atas bantuan Kelompok Padusi Minang Jakarta
yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di seluruh wilayah Sumbar.
Kelompok Padusi Minang merupakan kelompok arisan wanita
pengusaha dan isteri pejabat yang merantau di berbagai wilayah Indonesia.
Mereka berasal dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Dengan selesainya pembangunan masjid, penggunaannya diresmikan oleh
Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur bersama anggota Kelompok Padusi Minang
yang sengaja datang dari Jakarta, Kamis (01/02/2018).
Dalam sambutannya, Suhatri Bur mengucapkan terima kasih kepada
Kelompok Padusi Minang yang sangat peduli dengan kebutuhan ibadah orang tua
lanjut usia di PSTW Sabai Nan Aluih.
"Kami sangat apresiasi dengan usaha yang dilakukan Padusi
Minang di Padang Pariaman ini. Terima kasih banyak atas bantuan yang sangat
berharga ini," ujarnya.
Mantan Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu mendoakan semoga ibu ibu
anggota Padusi Minang dilimpahkan pahala berlimpah dan terbuka pintu rejekinya
sehingga lebih bisa membantu membangun masjid lainnya di Padang Pariaman.
Terkait dengan banyaknya rumah ibadah di Padang Pariaman namun
sedikit jamaahnya, mantan Sekretaris Karang Taruna Sumbar itu tidak
menampik. "Memang betul, rumah ibadah banyak di Padang Pariaman tetapi
isinya sedikit dan dominan diisi orang tua jompo," katanya.
"Untuk itulah kami dari pemerintah selalu berupaya
menghimbau dan mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Jangan hanya
berlomba-lomba memperindah masjid tapi lupa berlomba-lomba meramaikan
masjid," katanya.
Suhatri Bur juga kembali mengingatkan kepada Kepala Panti untuk
berkoordinasi dengan pemerintahan nagari, ninik mamak, alim ulama sekitar
komplek panti guna membicarakan manajemen dan status masjid tersebut di Kenagaraian
Sicincin.
"Walau masjid ini berada di lingkungan panti namun tetap
menghormati kearifan lokal yang berlaku di Nagari Sicincin. Jangan sampai
masjid telah selesai dibuat, terjadi silang sengketa mengenai status dan
posisinya dalam lingkungan nagari. Untuk itu koordinasi dengan Nagari
membicarakan keberadaan masjid termasuk soal shalat Jumat, dll," ingatnya
mengakhiri sambutan.
Panti yang memiliki penghuni 62 Laki-laki, 48 Perempuan itu
merupakan UPT Dinas Sosial Sumbar dipimpin oleh Dharma Kesuma, M.Pd.
Dharma Kesuma pun tak dapat menutupi kebahagiaannya atas
kedatangan Wabup dan Kelompok Padusi Minang serta tamu undanganya. Turut hadir
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Sumbar, Kabag Humas dan Protokol Andri
Satria Masri, Camat 2 x 11 Enam Lingkung Azwarman, Danramil 2 x 11 Enam
Lingkung Masrul, Wali Nagari Sicincin, Kepala KUA 2 x 11 Enam Lingkung, tokoh
masyarakat Sicincin serta penghuni panti yang berjumlah 110 orang.
Kepala UPT Dharma Kesuma menyampaikan salam dan ucapan terima
kasih Kepala Dinas Sosial Sumbarkepada Kelompok Padusi Minang atas bantuannya
kepada Panti Werdha.
"Kami bersyukur kepada Allah karena telah menggerakkan hati
ibu ibu Padusi Minang. Sepanjang masjid digunakan, amal ibadahnya mengalir
kepada ibu Padusi Minang, insya Allah," katanya memulai.
"Kami salut cara kerja Padusi Minang. Pembangunan langsung
dikontrol Padusi Minang melalui kontraktor pembangunan yang mereka percayai.
Setiap kebutuhan masjid yang kami informasikan kepada Padusi Minang dengan
cepat direspon dan dilaksanakan melalui kontraktornya sehingga dalam waktun
singkat bangunan siap untuk digunakan," katanya memuji.
Mery Syarif, Ketua Pembina Padusi Minang yang juga pemilik hotel
yang baru diresmikan di Batusangkar menjelaskan bahwa mereka siap membantu
membangun masjid di Sumbar sepanjang kami dihubungi dan kami sanggup untuk
melaksanakannya.
"Membantu membangun masjid, insya Allah tidak sulit.
Sekarang yang sulit itu mencari orang yang mau masuk masjid," katanya
menyindir.
"Kami ikhlas membantu, tidak ada tujuan tertentu. Kami
tidak membangun masjid yang indah tetapi kami membangun masjid yang baik. Yang
indah belum tentu baik. Tetapi yang baik insya Allah akan menjadi indah. Masjid
ini kami persembahkan untuk bapak ibu kami di Panti Wreda," katanya
menahan rasa haru.
Padusi Minang juga menyerahkan nasi kotak dan kain sarung
sebanyak 120 buah sarung serta berjanji menggaji marbot (penjaga masjid) Rp1
juta/bulan. (H / ZT)