Ketua KPU RI Arif Budiman menyaksikan
petugas PPDP sedang melakukan Pencoklitan data salah seorang warga Kelurahan
Pasir Pariaman, Kamis (8/2).
Pariaman kota
,canangnews - Ketua KPU RI Arif Budiman tinjau pelaksanaan pencoklitan oleh
petugas PPDP di Kelurahan Pasir Kecamatan. Pariaman Tengah Kota Pariaman,
Sumbar pada Kamis (08/02).
Ia didampingi sejumlah petugas
penyelenggara lainnya, Ketua KPU Provinsi Amnasmen, Indra Jaya dan anggota.
Arif Budiman mengatakan bahwa
kunjungannya ke pariaman dalam rangka meninjau langsung program dan kegiatan
KPU Pariaman yang akan menghadapi Pilkada 28 Juni mendatang.
"Selain itu kita juga melakukan MOU
dengan KPI, Bawaslu dan KPU Daerah untuk membentuk gugus tugas monitoring
kampanye terutama kampanye yang melalui media massa cetak maupun
elektonik," ujar Arif.
Selanjut nya ujar Arif, melihat
persiapan dalam rangka pelaksanaan pemilihan walikota di Pariaman. "Yang
mana satu tahapan sekarang sedang berjalan adalah Coklit data pemilih untuk
Pemilihan Walikota Pariaman," ulasnya lagi.
Serta untuk memastikan PPDP bekerja
dengan teliti, cermat dan tepat waktu. "Yang mana kultur kita selama ini
menyelesaikan pekerjaan di akhir waktu jadi mulai saat ini semua cara kerja
harus diubah. Tgl 20 Januari yang lalu, KPU telah memulai penerapan coklit
serentak dan sekarang terbukti, meskipun sisanya masih 10 hari lagi, tapi 91%
Data sudah bisa diselesaikan," terangnya.
"Dan mudah-mudahan yang tinggal 9%
lagi dua hari kedepan bisa diselesaikan," tambahnya.
"Artinya masih ada masa yang cukup
untuk melakukan pengecekan ulang memperbaiki data yang salah, dan
pengerjaannyapun jauh lebih baik daripada dikerjakan di akhir waktu menjelang
pemilihan," katanya.
"Memastikan petugas PPDP melakukan
kerjanya dengan benar, dari hasil pantauan kita inilah terlihat petugas memang
mengerjakan tugasnya secara ril dilapangan," lanjutnya.
Dalam rangka Hari Pers di Padang, Arif
Budiman juga berharap dan menyampaikan masukan kepada insan media, supaya
menjaga integritas dan netralitasnya dalam Pilkada dan Pemilu tahun mendatang.
"Dua tahun ini adalah pesta
demokrasinya Indonesia, yang bila mana tidak di manage dengan baik maka tata
kelolanya bisa menimbulkan ancaman yang cukup besar," sambungnya.
"Makanya secara bersama-sama kita
harus mengelolanya dengan baik, dan dalam hal ini media lah yang pertama
memgemban perananannya sebagai kontorl sosial, Karena medialah yang mampu
mempegaruhi cara berfikir dan bertindak masyarakat dengan cepat," ulasnya.
Ia mendorong media dalam konteks pilkada
dan pemilu supaya bertindak netral "Bekerja secara profesioal tidak
berpihak ke kiri maupun ke kanan serta mampu menjaga integritasnya dan yang
paling penting mampu menyajikan berita yang berkualitas," (man/ad)