Pariamankota,canangnews----
Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid mengatakan jangan sampai kedaulatan
Indonesia hilang gara-gara hutang yang terus membengkak ke luar negeri,
sebutnya saat sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di BP Paud Dikmas Provinsi Sumbar,
Desa Rawang, Pariaman , Minggu (25/3)
Total seluruh hutang
Indonesia melalui info index jika digabungkan dengan hutang swasta sudah di
atas 7000 triliun."Hutang pemerintah sendiri sekitar Rp 4700 triliun, ini
suatu hal yang layak untuk dikritisi. Karena apa, ini
merupakan janji kampanye dari Presiden ketika kampanye," ungkapnya.
Lebih dalam Ia menambahkan,
bahkan ketika itu Jokowi berjanji tidak akan menambah hutang. "Bahkan ia
(Jokowi) mengatakan, mendengar kata hutang waktu itu langsung mules," kata
Hidayat..Hutang itu untuk apa. "Hutang jalan terus, tapi rakyat merasa
kesejahteraan belum naik, lapangan kerja belum dibuka, pengangguran di
mana-mana, bahkan banyak pemuda kita yang hengkang ke luar Indonesia. Jadi
hutang itu untuk apa," katanya lagi.
Menurut Hidayat, ini sudah saatnya KPK untuk masuk menyelidiki.
"KPK meneliti dulu, ini hutang Indonesia jatuhnya bagaimana dan ke mana,
masa hutang yang segitu banyak, tapi kondisi ekonomi rakyat tidak naik".
"Nah persoalan hutang
jika seandainya sudah akut tentu sangat membahayakan, karena banyak contoh
negara di dunia kalau sudah akut akan hutang, kedaulatan negaranya jadi
hilang," tutur Hidayat.
Sebut saja ada Anggola,
Mozambik dan Srilangka, "bahkan Srilangka ketika berhutang ke China untuk
membangun pelabuhan di negaranya, namun karena tidak bisa bayar akhirnya
pelabuhan itu diambil alih oleh China.
Karena, jika hutang negara
sudah akut dan tidak mampu membayarnya, kemudian terjadi seperti yang di negara
Afrika tadi, inilah yang perlu kita waspadai," tegas Hidayat.
Ia pun memgatakan,
pembangunan-pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui pinjaman
keluar negeri, perlu diaudit.(Fir)