Ketua PHRI Bukittinggi – Agam
Vina Kumala didampingi Sekretaris Muhammad Abdi serta Humas Syafril dan Agus
Bukittinggi, CanangNews – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI) Kota Bukittinggi-Agam, Vina Kumala yang didampingi sekertaris,
Muhammad Abdi, dan pengurus lainnya, seperti H.Syafril, Yudi, Agus, dalam
suasana silaturahmi awal tahun 2018 di hotel Nikita Palace, Selasa (9/1/2018),
mengklarifikasi tentang tersirat berita yang mengatakan Kota wisata Bukittinggi
akan sepi pengunjung wisatawan saat menjelang libur panjang yang lalu.
Kita ini ada lima komponen yang terdapat pada pariwisata yang merupakan
satu kesatuan dalam industri pariwisata, jadi seharusnya saling dukung
mendukung untuk memajukan pariwisata khususnya di Kota Bukittinggi, dan
bukannya saling bersaing, diharapkannya di tahun 2018 kita bisa bergandeng
tangan untuk memajukan pariwisata Kota Bukittinggi.
Dia pun sangat menyayangkan beberapa waktu lalu adanya statement yang
mengatakan kota wisata Bukittinggi akan sepi pengunjung dengan dasar alasan
beranekaragam, bahkan memasuki tanggal 23 Desember 2017 lalu menjelang
pergantian tahun 2017, di Kota Bukittinggi hotel-hotel sudah terisi penuh, ucap
Vina.
Sikap seorang ketua dalam organisasi, dengan bijaksananya menyampaikan
masalah situasi perhotelan yang ada di Kota Bukittinggi pada Sekdako
Bukittinggi, H.Yuen Karnova saat pertemuan, dalam hal itu tidak ada
permasalahan-permasalahan lain yang disampaikannya hanya sebatas keadaan
kondisi perhotelan di Kota Bukittinggi.
Ditambahkannya data anggota hotel mulai hotel melati hingga hotel bintang 4
yang ada pada PHRI Bukittinggi-Agam, yang terdaftar hanya 45 anggota,
selebihnya belum terdaftar. Vina sebagai ketua PHRI menghimbau dan mengajak
kepada anggota hotel maupun homestay yang belum tergabung untuk mendaftar pada
PHRI Bukittinggi-Agam.
Sementara itu sekertaris PHRI Kota Bukittinggi-Agam, Muhammad Abdi
menjelaskan pengertian PHRI Bukittinggi-Agam yang selalu berpedoman pada sapta
pesona yang merupakan jabaran konsep sadar wisata yang terkait dengan dukungan
dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan
lingkungan dan suasana kondusif. Sehingga mampu mendorong tumbuh dan
berkembangnya industri pariwisata melalui perwujudan tujuh unsur dalam Sapta
Pesona, antara lain Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan,
Keramahan dan Kenangan,"
Sedangkan humas PHRI Bukittinggi-Agam, H.Syafril, mengatakan tingkat hunian
sejumlah hotel dan penginapan di Kota Wisata Bukittinggi meningkat tajam
menjelang memasuki Tahun Baru 2018. "Tingkat hunian Hotel di Kota
Bukittinggi pada tanggal 23, 24, 25 dan 26 Desember 2017 dalam kondisi 90 %
terisi. Namun demikian pada akhir tahun menjelang perayaan memasuki Tahun Baru
2018, tingkat hunian Hotel kembali naik, bahkan mencapai 100 %," ungkap H.
Syafril.
Untuk tarif hotel, lanjut Dia, selama liburan dan
menjelang Tahun Baru 2018, umumnya hotel-hotel di Kota Bukittinggi menyediakan
harga publish rate, tidak menaikkan harga dan tidak menggunakan
diskon. PHRI Kota Bukittinggi tidak pernah mengatakan adanya kenaikan
harga di hotel-hotel di Kota Bukittinggi menjelang Tahun Baru 2018, Ia berharap,
pihak hotel tetap menggunakan kaidah dasar dalam pariwisata saat menerima
kunjungan wisatawan, pungkas Syafril. (Iwin SB)