Bukittinggi,canangnews--- Ketua Dekranasda Kota
Bukittinggi, Hj.Yesi Endriani Ramlan mengatakan koperasi-koperasi yang ada di Kota Bukittinggi
ini berkembang dengan baik untuk memperhatikan masyarakat, sehingga
kesejahteraan masyarakat kota Bukittinggi bisa terwujud dengan misi visi
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, disamping itu juga diharapkan kepada
pembina selalu melakukan pendampingan kepada pengurus koperasi.
Dikatakan Kita sadari
bapak koperasi Muhammad Hatta berasal dari Kota Bukittinggi, maka dari itu kita
perlihatkan kepada masyarakat kota Bukittinggi, bahwa koperasi kini sangat
dibutuhkan masyarakat kota Bukittinggi, yang mana dasarnya koperasi untuk
sosial dan bukanlah untuk kepentingan bisnis pribadi-pribadi, sehingga akan
menjadikan pengertian “Dari kita, oleh kita dan untuk kita”, hal ini
disampaikan ketua dekranasda Kota Bukittinggi, Hj.Yesi Endriani Ramlan ketika
meninjau dua koperasi, yaitu koperasi Lumbung Pusako Embun Suri di jembatan
besi dan koperasi industri kerajinan rakyat (Kopinkra) Pusako Minang di dalam
pasar banto, Selasa (9/1/2018).
Selanjutnya Hj.Yesi
Endriani Ramlan menjelaskan, memang sengaja mengunjungi pengrajin-pengrajin
kita yang ada di kota Bukittinggi, tentunya pengrajin itu telah mendirikan
koperasi yang gunanya bagaimana anggota mereka bisa melakukan
kegiatan-kegiatan, terutama di Kopinkra ini yang banyak bordir kerancang. Yesi
Ramlan berharap kedepannya Kopinkra bisa lebih berkembang.
Di kopinkra itu tidak
hanya simpan pinjam saja, tetapi ada juga menjual bahan-bahan baku yang
dibutuhkan anggota dan bahkan ada pengrajin-pengrajin dari luar daerah, seperti
dari Kota Sawahlunto yang membutuhkan benang untuk tenun, dan pengrajin dari
Kota Payakumbuh yang membuat tenun dan bordir, serta dari seputaran Kabupaten
Agam, ucap Hj.Yesi Endriani Ramlan.
Sementara itu ketua
Kopinkra Pusako Minang, Novita menjelaskan, kopinkra yang berdiri bulan April
2011 yaitu koperasi simpan pinjam dan penyediaan bahan baku dan bergerak
dibidang bordir dan sulaman, kini beranggotakan sebanyak 80 orang. Untuk simpan
pinjam di tahun 2017 sebanyak 12 orang dengan total jumlah pinjaman sebanyak
Rp208 juta. Sedangkan bahan baku peredaran uangnya dari Rp100 juta kini
meningkat menjadi Rp148 juta.
Disamping diperuntukan untuk anggota, kini kini juga
diperuntukan untuk umum, seperti halnya bahan baku, beberapa kota di Sumatera
Barat sudah berbelanja ke kopinkra Pusako Minang. Ditambahkan Novita, Kopinkra
dibantu untuk modal awalnya dari Pemerintah Kota Bukittinggi dan juga dari
Kementrian Koperasi RI. Kedepannya kopinkra menginginkan mempunyai ruang pamer
sendiri untuk memasarkan hasil produk anggota dan juga dapat menerima tamu
seandainya mengunjungi kopinkra Pusako Minang, pungkas Novita (Iwin SB)