Pariaman,canangnews----- Menyikapi adanya indikasi kasus
Difteri yang menjangkit 4 orang warga kota Pariaman beberapa waktu yang lalu,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Bakhtiar mengatakan akan menindak lanjuti
kejadian tersebut dengan melakukan ORI (Outbreak Response Immunization) dalam
waktu dekat demikian dikatakannya ketika dikonfirmasi Minangkabaunews, Senin
(29/01/2018).
Ia mengatakan, bahwa untuk melakukan ORI Dinas kesehatan akan
melakukan konsultasi terlebih dahulu ke Kementrian Kesehatan.
"Sebagaimana SOP yang juga telah ditentukan oleh WHO (World
Healt Organisation) bahwa setiap kasus KLB Difteri yang menimpa setiap daerah
manapun maka penanganan lebih lanjut akan di ambil alih dan dibantu oleh
Pemerintah Pusat (Kemenkes)," ujar Bakhtiar.
Lebih lanjut Bakhtiar mengatakan, hal ini disebabkan karena
banyaknya kebutuhan sarana prasarana medis dalam hal penanggulangan KLB yang
tidak ada di daerah.
"Ini juga merupakan intruksi dari Dinkes. Pemprov Sumbar
dan jika Pemerintah pusat sudah siap baru kita akan lakukan sosiisasi
kesekolah-sekolah dan masyarakat," ulasnya.
Bakhtiar mengungkapkan ada sekitar 37.219 orang nantinya
penduduk pariaman yang akan divaksin ORI.
Sebelumnya pada akhir tahun 2017 lalu, 4 orang warga kota
pariaman terindikasi terjangkit Difteri di tiga Desa Kurai Taji, Sikapak dan
Rawang.
Atas kejadian tersebut Dinas kesehatan melalui Puskesmas
setempat langsung merujuk ke 4 pasien tersebut ke RSUD M. DJamil Padang.
"Setelah beberapa hari pasien keluar dari RS maka dinyatakan
negatif, meskipun demikian karena Difteri tergolong penyakit menular berbahaya
yang mematikan dengan status 1 orang kena di suatu daerah maka dinyatakan
sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa)," ungkap Bakhtiar.
Difteri dapat menyerang sistem imunitas tubuh serta kelenjer
getah bening menyerang sistem pernafasan dan otak.
Maka sambungnya masa inkubasi tetap diberlakukan terhadap ke 4
pasien tadi dengan cara terus mengawasi dan melakukan pemantauan kesehatan
mereka 2 s/d 4 minggu selanjutnya.
"Dalam minggu ini kita akan konsultasi ke pusat bersamaan
11 daerah lainnya yang terdampak Difteri. Yang mana nantinya penyuntikan vaksin
akan dilakukan sebanyak 3 putaran, 1 putaran bulan pertama, 1 putaran bulan ke
dua dan 3 putaran 6 bulan kemudian," tutup Bakhtiar. ( man)