Pariaman, Canangnews --- Kepada para anggota pengrajin sulaman nareh yang tergabung dalam Kelompok Upiak Mayang yang mendapatkan bantuan dari program kerjasama dengan BI ini, hendaknya dapat lebih maju lagi, serta menjadi contoh bagi pengrajin lainya.
Hal tersebut disampaikan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dalam sambutannya pada penandatanganan Nota Kesepahaman, Memorie of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Pariaman dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat tentang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan, bertempat di Balaikota Pariaman, Rabu (1/11).
"Dari 1647 Pengrajin yang ada di kota pariaman, sebanyak 235 orang adalah pengrajin Sulaman Nareh dan untuk yang diberi pembinaan dan pengembangan dari Kantor Perwakilan BI Sumbar ini, adalah Kelompok pengrajin Upiak Mayang yang beranggotakan sebanyak 20-30 orang," ujarnya.
Walaupun Sulaman Nareh sudah go internasional, dengan tujuan pemasaran Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, tetapi masih dibutuhkan kreasi dan inovasi produk yang lebih kekinian untuk memasuki pangsa pasar yang lebih luas.
"Perlunya Diserfikasi produk, jangan hanya pelaminan dan baju penganten dan asesorisnya saja, tetapi juga bisa dibuat busana casual yang bisa dipakai sehari-hari, dan kerajinan lainya yang mempunyai nilai jual," ungkapnya.
ia juga menjelaskan usaha yang dilakukan oleh Pemko Pariaman untuk mengembangkan kerajinan lokal khas kota pariaman ini, seperti dengan menggelar pelatihan dengan menggandeng Balai Diklat Industri (BDI) Padang, serta dengan menggelar Pariaman Fashion Parade yang menggandeng desainer lokal, nasional bahkan internasional.
"Dari pameran-pameran yang kita ikuti selama ini di luar daerah, banyaknya antusias dari para pemesan yang ingin dibuatkan desain dan baju yang kita ikutkan di pameran-pameran tersebut," ulasnya.
Terakhir wako menjelaskan bahwa kota pariaman dapat lebih dikenal dengan pariwisata dan keindahan alamnya, serta kebudayaan lokal yang kita punya, untuk itu kita harus pelihara budaya, kuliner dan kerajinan khas kita, sehingga menjadi identitas kota pariaman.
Dalam sambutan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahyono, mengatakan bahwa MoU yang dilakukan antara Institusi daerah dengn BI Sumbar, adalah kali pertama di Sumatera Barat, dan Kota Pariaman Pelopor kerjasama dalam bidang Kerajinan Lokal.
"Sebelumnya, selama ini kami hanya kerjasama dalam bidang Holtikulture saja, dengan penandatanganan yang kita lakukan saat ini, adalah yang pertama di bidang usaha kerajinan lokal, dengan maksud agar kerajinan lokal ini, dapat sebagai pioner untuk peningkatan ekonomi daerah," tukasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan untuk kedepan dengan adanya pendampingan yang BI lakukan kepada para pengrajin ini, diharapkan dapat menghasiljkan multiplayer effect terhadap kemajuan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memelihara kerajinan khas lokal, katanya.
MoU antar Pemko Pariaman dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumbar tercatat dengan nomor 06/HUK-NK/2017, nomor 19/2/Pdg/NK/B, melingkupi pelatihan dan pembinaan, pengembangan usaha kerajinan, akses keuangan dan pemasaran.
Hadir Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Zirma Yusni, Jajaran kantor Perwakilan BI Sumbar, Wakil Ketua Dekranasda Kota Pariaman Ny. Lucy Genius, Kadis Perindagkop dan UKM Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit, Ketua Kadin Kota Pariaman Jomohor, Kepala Bank yang ada di lingkup kota pariaman, kepala SOPD, Kabag, dan Camat serta pengrajin kelompok Upiak Mayang yang hadir. (***)
Wako Pariaman Tandatangan MoU dengan Bank Indonesia, Untuk Pengembangan Ekonomi Keuangan
November 01, 2017
0
Tags