Pariaman Canangnews -- MTQ nasional ke-37 tingkat Provinsi Sumbar yang dilaksanakan di mesjid-mesjid Kecamatan Pariaman Utara telah berakhir pada hari Rabu, 8/11 kemarin. Cabang-cabang yang dilombakan antara lain cabang tahfiz golongan 1 juz non tilawah dan tahfiz golongan 5 juz non tilawah di Masjid Subussalam Desa Padang Birik-birik, cabang tafsir bahasa arab dan kitab standar di Masjid Raya Al-Abrar Desa Cubadak Air dan cabang tartil golongan dasar, tartil golongan menengah dan tartil golongan umum di Masjid Raya Ketaping Desa Naras Hilir.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore ini berlangsung selama empat hari sejak hari Minggu hingga Rabu. Semua rangkaian kegiatan lomba berjalan dengan aman dan lancar.
"Kecamatan Pariaman Utara sebagai tuan rumah MTQ berusaha memberikan yang terbaik kepada tamu-tamu kita dari daerah lain, dan alhamdulillah hingga akhir pelaksanaan lomba semuanya berjalan dengan lancar", ujar Camat Pariaman Utara Feri Ferdian.
"Permasalahan yang terjadi secepat mungkin kita carikan solusinya bersama, sehingga semua permasalahan bisa diatasi", lanjutnya.
Upaya menyukseskan dan meramaikan setiap mesjid sebagai lokasi lomba MTQ, Kecamatan Pariaman Utara menghimbau dan mengerahkan remaja-remaja mesjid, anak sekolah dan MDA, serta jemaah mesjid untuk ikut hadir di mesjid lokasi lomba.
"Untuk meramaikan suasana lomba kita menghimbau kepada kepala desa agar dapat mengerahkan anak-anak MDA, jemaah mesjid dan masyarakat ke lokasi lomba, selain itu kita juga berikan informasi kepada masyarakat bahwa setiap penonton yang berada di lokasi lomba akan mendapatkan kupon undian yang akan diundi pada akhir acara", terang alumni STPDN ini.
Camat Pariaman Utara juga menjelaskan bahwa setiap mesjid penitia bisa membagikan kupon undian kepada penonton hingga 300 lembar. pembagian kupon undian biasanya dilaksanakan sekitar jam 10 pagi dan diundi pada sore hari.
Perhelatan MTQ ini ternyata disambut baik oleh masyarakat Pariaman Utara. Pelaksanaan MTQ bisa dijadikan sebagai motivasi bagi generasi muda, karena melihat langsung penampilan kori-kori terbaik dari kabupaten/kota lain di Sumbar. Disamping itu kedai-kedai disekitar lokasi mesjid juga mendapat berkah dari "bajua bali" minuman maupun makanan yang dijual. (8/md)