Pariaman.Canangnews --- Pertama Kali, Hari Santri Nasional yang jatuh
pada tanggal 22 Oktober, di Peringati di Kota Pariaman, dengan rangkaian
kegiatan Sholat Subuh Berjamaah, Zikir Bersama, dan Tausyiah yang dilaksanakan
di Arena Mimbar Utama tempat akan digelarnya MTQ Nasional tingkat Provinsi
Sumatera Barat ke 37, Pantai Kata, Kota Pariaman, minggu (22/10).
Ada beberapa alasan pemerintah
menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Walikota Pariaman
Mukhlis Rahman menjelaskan besarnya peran santri untuk bangsa Indonesia. Para
tokoh-tokoh besar islam yang mempunyai andil itulah yang membuat pemerintah RI
melalui Presiden Joko Widodo mengeluarkan Kepres No 22 tahun 2015, dan sejak
tahun 2015 itulah, dimulainya diperingati sebagai Hari Santri Nasional di
seluruh Indonesia.
Hal tersebut sangat berkaitan erat
dengan peristiwa bersejarah bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan dari para
penjajah berkat perjuangan para santri dan campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
"Hari Santri merupakan sebuah hari
untuk memperingati peran besar kaum kyai dan kaum santri dalam perjuangannya
melawan penjajah yang bertepatan dengan Resolusi Jihad yang
dicetuskan oleh pendiri NU, yaitu KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober
pada tahun 1945 di Surabaya, untuk mencegah dan mengahalangi kembalinya tentara
kolonial Belanda," ungkap Mukhlis Rahman
KH. Hasyim Asy’ari sebagai tokoh besar
pendiri Nahdatul Ulama (NU) menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela
tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap orang”.
Lebih lanjut Wako juga menjelaskan tanpa
adanya Resolusi Jihad dan seruan dari KH Hasyim
Asy'ari, tidak akan pernah ada peristiwa 10 November di Surabaya yang saat ini
kita kenal dengan Hari Pahlawan, jadi Kemerdekaan Indonesia memang tidak lepas
dari perjuangan kaum santri dan kaum ulama.(h/ma)