Wakil
Bupati Suhatri Bur didampingi Retno Raswati mendapat sambutan secara adat
dengan suguhan sirih dalam carano
Lubuak Pandan, CanangNews – Grup Kesenian Luambek Nagari Lubuak Pandan dipastikan bakal menerima Anugrah
Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemendikbud RI. Penyerahan anugrah tersebut dijadwalkan bertempat di Jakarta,
Jumat 29 September 2017.
Kepastian
itu dikemukakan Tim Verifikasi Anugrah Kebudayaan Kemendikbud RI yang diketuai
Retno Raswati ketika mengunjungi Laga-laga Nagari Lubuak Pandan. Kecamatan 2x11
Enam Lingkung, Rabu (9/8/2017) siang. Kedatangan tim disambut Wakil Bupati
Padang Pariaman Suhatri Bur yang didampingi Kabag Humas dan Protokoler Andri
Satria Masri.
Camat
2x11 Enam Lingkung Azwarman berbisik kepada Kabag Humas dan Protokoler Andri
Satria Masri
Menurut
Retno, sebelumnya tim yang dia pimpin sudah melakukan verifikasi administrasi. “Kami
mendapati laporan adanya Grup Kesenian Luambek
di Nagari Lubuk Pandan ini aktif sebagai bagian kesenian masyarakat. Hal
itu kami apresiasi dengan (rencana) memberikan Anugrah Kebudayaan. Namun, kami
merasa perlu melakukan verifikasi faktual ke lapangan,” ujar dia.
Sebelumnya,
Wakil Bupati Suhatri Bur memaparkan, kesenian luambek ini sudah berrkembang di Nagari Lubuk Pandan semenjak zaman
penjajahan hingga saat ini. Tradisi dan dialog antar-generasi komunitas luambek Nagari Lubuk Pandan.merupakan komunitas
yang aktif, regenerasi sehat dan kepemimpinan yang terjaga.
Penampilan
Tari Pasambahan sebagai rangkaian
tradisi menyambut tamu
Kesenian
luambek merupakan kesenian yang
berupa gerakan silat yang diperagakan oleh dua orang pesilat dan diiringi
dengan dendang atau nyanyian tradisional khas Minangkabau.
Kedua pesilat ini akan
memperagakan berbagai macam gerakan, di mana setiap gerakan memiliki makna
tertentu. Uniknya, setiap pesilat yang memperagakan kesenian ini tidak pernah
saling bertatapan dan seolah-olah tidak saling mengenal.
Menurut sejarah, kesenian luambek identik dengan silat batin
sebagai penghadang pertama masuknya penjajah ke Ranah Minang, khususnya melalui
pesisir barat pantai Sumatera. (zast)