Kepala SMKN 2 Pariaman Dra Arrahmi (kiri)
menerima komputer dari Anggota DPRD Sumbar Endarmy
Pariaman, CanangNews – Anggota Komisi V Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat – Endarmy – kembali
menjadi pembina upacara bendera di Kota Pariaman. Setelah mengunjungi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1, pekan lalu, kali ini Legislator dari Partai
Nasional Demokrat (Nasdem) itu mengunjungi SMKN 2.
Kedatangan Endarmy, Senin (28/8/2017) pagi, tidak sekadar menjadi pembina
upacara dengan memberi pengarahan kepada guru-guru dan para siswa, tetapi
membawa bantuan dengan nilai sekitar Rp100 juta. Bantuan tersebut ia serahkan
dalam bentuk sembilan unit personal komputer.
Dalam amanatnya sebagai pembina upacara, Endarmy mengingatkan para siswa
dan siswi SMKN 2 Pariaman agar belajar dengan bersungguh-sungguh. “Manfaatkan
seluruh waktu di sekolah untuk menyiapkan bekal ilmu. Dengan demikian, setelah
tamat nanti, dapat menjadi pribadi mandiri, berkarakter dan memiliki
keterampilan sehingga bisa bekerja, bahkan menciptakan lapangan kerja,”
pintanya.
Anggota DPRD Sumbar Endarmy memimpin upacara menaikkan bendera merah putih
Kepada majelis guru dan pegawai tata usaha, ia pun mengharapkan kesungguhan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kalau dapat, lakukan peningkatan setiap
hari. Jika hari ini bekerja dengan baik, usahakan besok lebih baik lagi. Begitu
seterusnya.
Selain itu, katanya, guru sebagai penanggungjawab utama peserta
didik di sekolah harus selalu dapat meningkatkan kompetensinya. Dengan
demikian, mereka dapat memfasilitasi peserta didik dengan baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Usai upacara, Endarmy yang didampingi dua Anggota DPRD Kota
Pariaman, Jonasri SE dan M Taufik SH, menyerahkan bantuan personal komputer
yang diterima Kepala SMKN 2 Pariaman, Dra Arrahmi, yang didampingi majelis guru
dan disaksikan siswa-siswi.
Endarmy menyatakan, bantuan personal komputer itu bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumbar tahun 2017
melalui pokok-pokok pikiran (pokir) dia selaku wakil rakyat asal Kabupaten
Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Ia meminta agar komputer dimaksud dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan belajar.
Pada kesempatan itu, semangat jiwa keibuan Endarmy pun ikut
muncul. Ia mengajukan pertanyaan kepada siswa dan siswi, siapa nama Presiden
Republik Indonesia? Lima orang yang menjawab dimintanya maju ke dekat podium.
“Saya sudah berniat memberi hadiah Rp100 ribu perorang. Namun,
karena ananda semua menjawab Ir H Joko Widodo tanpa sebutan ‘Pak’ atau “Bapak’,
maka hadiahnya Rp100 ribu untuk berlima,” kata Endarmy.
Dari SMKN 2, Endarmy bersama Anggotra DPRD Kota Pariaman M
Taufik SH melanjutkan perjalanan menuju Desa Rambai, Pariaman Selatan. Sewaktu meninjau jembatan, Kepala Desa Arif Fuadi
yang didampingi Sekretaris Desa Gusniarti memohon bantuan batu baronjong untuk
pengaman jembatan.
Dihubungi Wartawan CanangNews
usai upacara, Kepala SMKN 2 Pariaman, Dra Arrahmi menyebutkan, sekolah yang
dipimpinnya memiliki 1.225 siswa dan siswi Kelas X, XI dan XII yang terbagi
dalam 36 rombongan belajar (rombel). Mereka dididik oleh 87 guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) dan 9 guru honorer serta 20 pegawai tata usaha.
Di SMKN 2 yang sebelumnya bernama Sekolah
Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri Pariaman ini, kata Ar-Rahmi terdapat tujuh
jurusan atau program studi. Yakni, 1. Marketing/Bisnis,2. Akuntansi, 3. Administrasi
Perkantoran, 4.Usaha Perjalanan Wisata, 5.
Multimedia, 6.Tata Boga dan 7. Akomodasi Perhotelan.
“Keunggulan SMKN 2 Pariaman antara memiliki
akreditasi amat baik (prediket A) untuk ketujuh jurusan, sebagai sekolah
percontohan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sudah dilaksanakan dari tahun 2013
sampai sekarang, sebagai sekolah pengembangan rujukan dan sebagai sekolah model
untuk pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP),” papar Ar-Rahmi.
Tidak hanya itu! Masih banyak keungulan yang
lain. SMKN 2 Pariaman merupakan sekolah bernuansa budaya dengan sudah menetapkan
hari Jumat sebagai Minang Day dengan bentuk
pelaksanaan di antaranya mewajibkan siswa , guru dan pegawai mengenakan pakaian
baju kurung basiba (perempuan) dan bagi laki-laki mengenakan baju koko dilengkapi
dengan kain sarung dan kopiah. (zast)