لبيك اللهم
لبيك لبيك لا شريك لك لبيك إن الØمد والنعمة لك والملك لا شريك لك
Aku penuhi panggilanMu, Ya Allah, Aku penuhi
panggilanMu. Aku penuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, Aku penuhi
panggilanMu, sesunggunya segala puji, nikmat dan kekuasaan adalah milikMu,
tiada sekutu bagiMu
Tawaf
mengelilingi Ka’bah
Saudi Arabia, CanangNews – Puncak pelaksanaan ibadah haji hanya
berbilang hari. Dimulai dari hari Rabu 8 Zulhijjah 1438 H / 30 Agustus 2017 M
yang akan datang. Berikut serangkaian kegiatan yang akan dilalui oleh jamaah
haji di tanah suci.
Rabu 8 Zulhijjah
1.
Setelah dhuha, jamaah berniat ihram dari tempat tinggal masing-masing.
2.
Sebelumnya, jamaah mandi, bersih-bersih (memotong kuku, kumis, mencabut bulu
ketiak dll), memakai wewangian, dan melepas pakaian yang berjahit, seperti yang
dilakukan saat ihram sebelumnya.
3.
Berniat dalam hati dengan berujar: Labbayka Allahumma Hajjan (Aku penuhi
panggilanMu ya Allah untuk berhaji). Kemudian bertalbiyah.
4.
Sebelum tergilincir matahari, jamaah bertolak menuju Mina untuk mabit.
5. Setelah
tiba di Mina, jamaah shalat Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya. Masing-masing
dikerjakan pada waktunya tanpa di jama'. Hanya men qashar yang jumlahnya 4
rakaat.
Istirahat setelah melakukan tahalul
Khusus
untuk jamaah asal Indonesia, Amir Hajj menetapkan jamaah langsung menuju
Arafah. Hal ini mempertimbangkan kepada kondisi mayoritas jamaah yang sudah
'sepuh' dan cuaca yang semakin panas.
Kamis 9 Zulhijjah
1.
Shalat Subuh berjamaah.
2.
Setelah terbit matahari, jamaah bertolak menuju Arafah sambil bertalbiyah dan
bertakbir.
3.
Sampai di Namirah, shalat Dzuhur dan Ashar dijama' dan qashar.
4.
Setelah tergelincir matahari, masuk waktu Dzuhur, imam berkhutbah menjelaskan
tentang syariat haji yang dilakukan, memberi nasehat serta mengingatkan hukum
Islam, kemudian shalat Dzuhur dan Ashar jama' taqdim dengan satu adzan dan dua
iqamat tanpa shalat sunnah (sebelum, antara keduanya dan sesudahnya).
5. Dari
tergelincir hingga tenggelam matahari, jamaah memanfaatkan kesempatan yang
agung ini dengan bertalbiyah, berzikir, istighfar bertaubat, berdoa mengangkat
kedua tangan menghadap kiblat, memohon kebaikan di dunia dan akhirat.
6.
Jamaah memastikan benar-benar berada di kawasan Arafah. Tidak mendaki bukit
yang keluar dari batas Arafah.
7.
Jamaah agar berhati-hati untuk tidak bersenda-gurau, berbicara yang tidak
perlu, sehingga menghabiskan waktu tanpa manfaat.
8.
Setelah matahari benar-benar terbenam, jamaah bertolak ke Muzdalifah.
9.
Sesampai di Muzdalifah, segera shalat magrib dan isya jama' qashar.
10.
Jamaah mabit (bermalam) di Muzdalifah. Maka disarankan agar tidur lebih awal
biar esok dapat melaksanakan manasik haji dengan sempurna.
Batas Arafah
Jumat 10 Zulhijjah
1.
Shalat Subuh.
2.
Setelah shalat Subuh, jamaah berdiam di bukit atau di mana saja di area Muzdalifah
menghadap kiblat seraya berdzikir dan berdoa dengan mengangkat kedua tangan
hingga langit telah menguning.
3.
Setelah langit menguning, sebelum matahari terbit, jamaah bertolak menuju Mina
sambil bertalbiyah, sebelumnya mengambil 7 batu untuk melontar jumrah.
4.
Sesampai di Mina, setelah dhuha, jamaah menuju Jumrah Aqabah dan berhenti bertalbiyah,
posisi Mina sebelah kanan dan Ka'bah di sebelah kiri, jumrah aqabah di depan.
Lalu melempar tujuh batu secara bertahap sambil bertakbir setiap lemparan.
5.
Setelah melempar, jamaah haji tamattu' menyembelih hadyu.
6.
Kemudian jamaah mencukur (gundul/pendek) rambut. Digunduli lebih afdhal bagi
laki-laki. Ini berarti selesai tahalul pertama, artinya telah dibolehkan segala
yang haram bagi muhrim kecuali perempuan.
7.
Selanjutnya jamaah bertolak menuju Makkah untuk tawaf ifadhah / ziyarah.
Pelaksanaannya sama dengan tawaf umrah tetapi tidak ada raml (lari kecil) dan
idhtibath (bahu kanan terbuka).
8.
Selesai tawaf, shalat di belakang Maqam Ibrahim, minum air zam zam, kemudian
menuju Mas'a (tempat sa'i) untuk bersa’i.
9.
Setelah selesai sa’i berarti jamaah telah menyelesaikan ritual haji dan
melewati tahalul kedua sehingga telah halal semua larangan ihram.
Di Muzdalifah,
jamaah haji Kloter 15 Embarkasi Padang tak perlu lagi mencari batu untuk
melempar. Sebab, maktab telah menyiapkan batu yang akan dilempar sebanyak 70
batu.
Armada bus sarana transportasi jamaah haji
11-12 Zulhijjah (Nafr Awal)
1.
Selama dua hari jamaah mabit di Mina.
2.
Setelah tergelincir matahari, jamaah menuju Jumrah Ula (dekat dengan Masjid
Khayf) untuk melempar tujuh batu secara bertahap sambil mengangkat tangan dan bertakbir
setiap lemparan serta memastikan batunya masuk ke dalam lubangnya.
3.
Selesai melempar, jamaah maju mencari tempat yang tidak ramai, terus menghadap
kiblat, mengangkat tangan lama-lama, lalu berdoa apapun kebaikan dunia dan
akhirat kepada Allah.
4.
Selesai berdoa, menuju Jumrah Wustha untuk melempar tujuh batu berikutnya
secara bertahap sambil mengangkat tangan dan bertakbir setiap lemparan serta
memastikan batunya masuk ke dalam lubangnya.
5.
Selesai melempar, jamaah maju mencari tempat yang tidak ramai, terus menghadap
kiblat, mengangkat tangan lama-lama, lalu berdoa apapun kebaikan dunia dan
akhirat kepada Allah.
6.
Selesai berdoa, menuju Jumrah Aqabah untuk melempar tujuh batu berikutnya
secara bertahap sambil mengangkat tangan dan bertakbir setiap lemparan serta
memastikan batunya masuk ke dalam lubangnya.
7.
Selesai melempar Jumrah Aqabah, jamaah tidak berdoa. Kemudian kembali ke tenda.
8.
Sebelum matahari terbenam, jamaah kembali ke Makkah.
13 Zulhijjah (Nafr Tsani)
1.
Jamaah melakukan seperti yang dilakukan pada nafr awal.
Alangkah bahagia jika menunaikan ibadah haji bersama keluarga
Begitu
padatnya kegiatan jamaah haji, maka menuntut fisik yang prima. Semoga Allah
berkenan memberikan kekuatan dan kesehatan kepada seluruh jamaah hingga dapat
menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji dan dapat memperoleh predikat haji
yang mabrur. (Laporan Afrinaldi Yunas,
TPHD Padang Pariaman)