Ikhlas Bakri menaikkan jenazah ke dalam
ambulans menuju tempat peristirahatan terakhir
Kapalo Koto, CanangNews - Innalillahi wa innaillahi rajiuuun...
Sendika (50 tahun), kakak kandung Ikhlas Bakri – ketua Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman – meninggal dunia,Senin
(24/7/2017) pukul 00.30 wib.
Informasi itu diungkapkan pertama kali oleh Muhammad Zulfikar – wartawan
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara,
Senin pagi.
“Innalillahi wa innailaihi rajiuuun.... Barusan menerima
telepon dari Ketua PWI Da Ikhlas Bakri, bahwa saudara kandung beliau meninggal
dunia tadi malam (dalam perjalanan – red) menuju Rumah Sakit Siti Rahmah –
Padang. Jenazah almarhum akan dikebumikan di kampung halamannya,” tulis
Zulfikar pada grup WhatsApp pukul
07.00.
Wartawan CanangNews pun langsung mengontak nomor telepon Ikhlas Bakri, tetapi tidak ada respons. Tak lama kemudian, Wartawan Singgalang Tuanku A Damanhuri menelepon. Ia mengabarkan, jenazah Sendika segera diberangkatkan dari rumah isterinya di Pasar Usang, Kecamatan Batang Anai, menuju rumah orangtuanya di Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris.
Wartawan CanangNews pun langsung mengontak nomor telepon Ikhlas Bakri, tetapi tidak ada respons. Tak lama kemudian, Wartawan Singgalang Tuanku A Damanhuri menelepon. Ia mengabarkan, jenazah Sendika segera diberangkatkan dari rumah isterinya di Pasar Usang, Kecamatan Batang Anai, menuju rumah orangtuanya di Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris.
Ketika Wartawan CanangNews sampai
di Kapalo Koto pukul 09.30, ternyata jenazah belum datang. Para pelayat yang
terdiri dari keluarga dan kaum-kerabat almarhum terlihat sudah banyak berdatangan.
Begitu pula rekan dan kolega Sendika yang semasa hidupnya merupakan aktivis LSM
dan Ikhlas Bakri.
Jenazah baru sampai di Kapalo Koto pukul 11.25. Sebelumnya, seperti
dikemukakan Ikhlas Bakri, penyelenggaraan jenazah seperti memandikan dan mengafani
berlangsung di rumah isterinya.
Selanjutnya, sebelum dimakamkan di Lahan Pekuburan Korong Jiraik, Nagari
Kapalo Koto, jenazah dishalatkan usai shalat dzuhur di Masjid Raya setempat.
Almarhum Sendika sebelumnya dilaporkan tidak menderita sakit apapun. Ia
hanya mengalami pening, lalu dilarikan ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan,
ia menghembuskan napas terakhir. Sendika meninggalkan isteri dan 3 orang anak.
(Zast)