LIMAPULUH KOTA,Canangnews-----Mewujudkan Kabupaten layak anak Sebagai
bentuk pencegahan kekerasan dan prilaku menyimpang terhadap anak, menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menggelar
komitmen bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Selasa (18/4) di
aula kantor Bupati, Sarilamak.
Komitmen ini, ditandai dengan diresmikannya 12 Puskesmas Ramah Anak (PRA), 10 Sekolah Ramah Anak (SRA) serta 6 Kecamatan layak Anak dan nagari layak Anak (Kelana). pada peresmian itu masing-masing pihak sepakat mewujudkan komitmen layak anak.
Sepuluh Puskesmas yang berkomitmen itu yakni, Puskesmas Pangkalan, Tanjuang Pati, Banja Laweh, Mungo, Halaban, Taram, Danguang-danguang, Suliki, Batu Hampar, dan Piladang.
Sedangkan sepuluh sekolah yang menyatakan komitmen yakni, SMAN 1 Kecamatan Harau, SMAN 2 Kecamatan Harau, SMAN 1 Kecamatan Guguak, SMAN 1 Kecamatan Payakumbuh, SMPN 1 Kecamatan Payakumbuh, SMPN 3 Kecamatan Payakumbuh, SMPN 1 Kecamatan Harau, SMPN1 Kecamatan Luak, SMPN 2 Suliki, SDN 1 Sarilamak, SDN 3 Mungo, SDN 4 Andaleh, SDN 1 tanjuang pauh dan SDN 4 Sarilamak. Kedatanganan Menteri Yohana disambut Puluhan siswa dan siswi dari Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA.
Dalam sambutannya, menteri Yohana mengatakan anak-anak di Kabupaten Limapuluh Kota perlu mendapat perlindungan dari berbagai bentuk tindak kekerasan. Begitu juga dengan memperhatikan prilaku anak-anak demi masa depannya.
" Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia masih tinggi. Untuk itu, diperlukannya peran pemerintah orang tua dan masyarakat dalam melindungi anak-anak hingga terhindar dari kekerasan bahya lainnya"ujar menteri.
Dijelaskannya, semua pihak harus memperhatikan hak-hak anak anak ini, begitu juga dengan bahaya-bahaya yang akan merusak masa depannya. menurutnya saat ini yang menjadi momok menakutkan bangsa terhadap perubahan prilaku anak adalah besarnya pengaruh narkoba dan duni teknologi.
" Saat ini, hampir disetiap daerah di Indonesia beredar barang haram ini. parahnya lagi, dengan kemajuan teknologijuga memudahkan untuk membuka Vidio porno. Untuk itu, jangan sampai mereka terparuh dengan hal -hal ini " ujarnya.
Kedepan, Yohana juga meminta semua pihak yang menkankan komitmen untuk menciptakan kabupaten Limapuluh Kota layak anak, memberikan fasilitas dan wahana bermain bagi anak-anak ini. " Saya yakin jika Kabupaten ini serius memperjuangkan hak-hak anak bukan tidak mungkin mewujudkan kabupaten layak anak terwujud" Ujarnya.
Sementara itu, Bupati Irfendi Arbi dalam pidatonya mengatakan dengan hadirnya mentri di kabupaten yang dipimpinnya akan menjadikan motifasi tersendiri untuk mewujudkan Kabupaten Limapuluh Sebagai salah satu daerah yang layak anak. " Kehadiran ibuk menteri akan menjadikan motifasi bagi kami untuk mewujudkan kabupaten ini layak anak"ujar Bupati.
Dikatakannya, selama ini Pemerintah Kabupaten Limapuluh kota terus mendorong berbagai program demi melindungi hak anak dan perempuan, " Sekarang kita telah membuat peraturan daerah perlindungan ibu dan anak " ungkap Bupati
Selain itu, Bupati juga meminta semu pihak yang berkomitmen segera mengambil langkah strategis dalam mengatasi persoalan yang dihadapi perempuan dan anak, serta bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan kepada perempuan dan anak di berbagai aspek.(Sardi)
Komitmen ini, ditandai dengan diresmikannya 12 Puskesmas Ramah Anak (PRA), 10 Sekolah Ramah Anak (SRA) serta 6 Kecamatan layak Anak dan nagari layak Anak (Kelana). pada peresmian itu masing-masing pihak sepakat mewujudkan komitmen layak anak.
Sepuluh Puskesmas yang berkomitmen itu yakni, Puskesmas Pangkalan, Tanjuang Pati, Banja Laweh, Mungo, Halaban, Taram, Danguang-danguang, Suliki, Batu Hampar, dan Piladang.
Sedangkan sepuluh sekolah yang menyatakan komitmen yakni, SMAN 1 Kecamatan Harau, SMAN 2 Kecamatan Harau, SMAN 1 Kecamatan Guguak, SMAN 1 Kecamatan Payakumbuh, SMPN 1 Kecamatan Payakumbuh, SMPN 3 Kecamatan Payakumbuh, SMPN 1 Kecamatan Harau, SMPN1 Kecamatan Luak, SMPN 2 Suliki, SDN 1 Sarilamak, SDN 3 Mungo, SDN 4 Andaleh, SDN 1 tanjuang pauh dan SDN 4 Sarilamak. Kedatanganan Menteri Yohana disambut Puluhan siswa dan siswi dari Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA.
Dalam sambutannya, menteri Yohana mengatakan anak-anak di Kabupaten Limapuluh Kota perlu mendapat perlindungan dari berbagai bentuk tindak kekerasan. Begitu juga dengan memperhatikan prilaku anak-anak demi masa depannya.
" Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia masih tinggi. Untuk itu, diperlukannya peran pemerintah orang tua dan masyarakat dalam melindungi anak-anak hingga terhindar dari kekerasan bahya lainnya"ujar menteri.
Dijelaskannya, semua pihak harus memperhatikan hak-hak anak anak ini, begitu juga dengan bahaya-bahaya yang akan merusak masa depannya. menurutnya saat ini yang menjadi momok menakutkan bangsa terhadap perubahan prilaku anak adalah besarnya pengaruh narkoba dan duni teknologi.
" Saat ini, hampir disetiap daerah di Indonesia beredar barang haram ini. parahnya lagi, dengan kemajuan teknologijuga memudahkan untuk membuka Vidio porno. Untuk itu, jangan sampai mereka terparuh dengan hal -hal ini " ujarnya.
Kedepan, Yohana juga meminta semua pihak yang menkankan komitmen untuk menciptakan kabupaten Limapuluh Kota layak anak, memberikan fasilitas dan wahana bermain bagi anak-anak ini. " Saya yakin jika Kabupaten ini serius memperjuangkan hak-hak anak bukan tidak mungkin mewujudkan kabupaten layak anak terwujud" Ujarnya.
Sementara itu, Bupati Irfendi Arbi dalam pidatonya mengatakan dengan hadirnya mentri di kabupaten yang dipimpinnya akan menjadikan motifasi tersendiri untuk mewujudkan Kabupaten Limapuluh Sebagai salah satu daerah yang layak anak. " Kehadiran ibuk menteri akan menjadikan motifasi bagi kami untuk mewujudkan kabupaten ini layak anak"ujar Bupati.
Dikatakannya, selama ini Pemerintah Kabupaten Limapuluh kota terus mendorong berbagai program demi melindungi hak anak dan perempuan, " Sekarang kita telah membuat peraturan daerah perlindungan ibu dan anak " ungkap Bupati
Selain itu, Bupati juga meminta semu pihak yang berkomitmen segera mengambil langkah strategis dalam mengatasi persoalan yang dihadapi perempuan dan anak, serta bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan kepada perempuan dan anak di berbagai aspek.(Sardi)