Perpaduan desain lokal dan profesional
Advetorial.....
Pariaman, Canangnews—Sebelas orang desainer lokal dan profesional hadiri
jumpa pers bersama para wartawan, sekaligus peragakan desain hijab dan style
syar'i kaum adam di Pentas Seni dan Panggung pertunjukkan Pantai Gandoriah
Pariaman pada Minggu (9/4/2017), penampilan tersebut merupakan bagian kegiatan
perdana dan promosi menjelang acara puncak pagelaran Pariaman Fashion Parade
yang ke-3, akan dihelat pada tgl 6-7 Mei 2017.
Adapun para desainer ini diantaranya:
Jenny Tjahyawati Jakarta, Sisesa by Merry Pramono Jakarta, Hikmat Ahmed
Jakarta/asli Syria, Ade Listiani Sumbar, Novia Hertini Sumbar, Yadirsyah
Sumbar, Rico Bije Reybonte Pekanbaru, Emi Arlim Sumbar, Ses Fitria Kota Pariaman,
Amarullah iman Kota Pariaman dan Syahrul juga dari Kota Tabuik.
Konferensi pers bersama awak media
dihadiri juga oleh Walikota Pariaman Mukhis R. bersama istri Renny Mukhlis
(ketua Dekranasda), Wakil Walikota Genius Umar beserta istri Lucy Arnel (Ketua
GOW), dan Kadis. Koperindag Gusniyetti Zaunit.
Walikota mengatakan, launching Pariaman
Fashion Parade digelar lebih awal bertujuan untuk memberitahukan kepada
masyarakat dan pemerhati fashion/Stlye syar'i bahwa Kota Pariaman akan
menggelar iven busana muslimah dan pria dengan maksud sebagai langkah promosi
dan penyebarluasan informasi menjelang kegiatan utama.
"Dengan promosi yang lebih luas
diharapkan berdampak maksimal dan saat pelaksanan kegiatan puncak nantinya
masyarakat banyak yang datang menyaksikan pertunjukkan Fashion para desainer
lokal dan nasional yang berkonsep syar'i sesuai dengan kebudayaan daerah
kita," ungkap Mukhlis.
Ia juga mengatakan sulaman benang emas
yang merupakan ciri khas Pariaman, perpaduan antara disainer lokal dan nasional
di prediksi akan berkembang pesat dan diminati oleh masyarakat.
"Dengan adanya kolaborasi disainer
lokal dan profesional pada Pariaman fashion parade th 2017 ini, masyarakat akan
melihat aplikasi sulam emas pada busana dengan style yang terus dikembangkan.
Jika sebelumnya kita hanya melihat sulam benang emas pada pakaian pengantin dan
pelaminan saja, namun dalam fashion ini ditangan disainer lokal dan nasional
akan disulap menjadi busana yang bernilai tinggi dan casual serta dapat
digunakan dalam keperluan harian," ucap Mukhlis sambil memperlihatkan
sulam benang emas di pakaian yang ia kenakan saat itu.
Wako. menuturkan, sulaman benang emas,
bordiran dan sulam emas kapalo samek dari Pariaman, telah diperkenalkan oleh
disainer peserta Pariaman Fashion Parade pada iven fashion parade tingkat
nasional. Ia berharap desainer lokal dapat mengadopsi ilmu disainer profesional
untuk pengembangan karya fashion lokal ke depannya.
"Sebelum adanya Pariaman Fashion
Parade, tidak ada yang kenal dengan disainer lokal kita, hasil rancangan
busana mereka hanya diminati kalangan
sangat terbatas, namun kini disainer Pariaman sudah punya nama dan rancangan
mereka sangat diminati masyarakat luas, terutama di Sumatera Barat. Kita berharap
disainer lokal mampu berbicara di tingkat nasional bahkan internasional,"
pugkas Mukhlis.
Menjawab pertanyaan wartawan desainer
Sisesa by Mery Pramono Jakarta yang ikut ambil bagian dalam Fashion parade kali
ini meyakini rancanganya, yang merupakan trend fashion hijab syar'i memiliki
perkembangan yang cukup baik dari waktu ke waktu.
"Trend fashion saat ini lebih
dominan mengarah pada hijab syar'i yang banyak dikembangkan," sebutnya.
Ia juga memuji sulaman benang emas hasil
karya tangan desainer lokal yang menjadi ciri khas Kota Pariaman. yang mana
selama ini Kota Pariaman hanaya dikenal sebatas dengan karya bordiran saja,
namun kini telah merambah pada busana casual.
Mery Pramono yang telah membuka 3 cabang
dan ratusan reseller produk fashion syar'inya di seluruh Indonesia ini, berniat
untuk mengkombinasikan sulaman benang emas khas Pariaman dalam rancangannya
pada Fashion Parade di Inggris.
"Tiga hari lagi, karya kita akan
ditampilkan dalam acara Fashion Parade di Inggris, mungkin kalau saya
kombinasikan dengan sulaman tenun benang emas khas Pariaman hasilnya akan
keren," pungkasnya.
Di saat yang sama Jenny Cahyati dari
Indonesian Model Designer Jakarta menyebut rancangan kolaborasi ia dengan
disainer lokal Pariaman sudah dipajang di UMKM Smesco(rumah desain indonesia)
lantai B1 Jakrta, bahkan beberapa rancangan etnik Pariaman juga sudah ia bawa
dalam ajang fashion show di Kuala Lumpur Malaysia, Singapura dan di Kedubes. RI
Los Angeles USA.
"Sulam emas kapalo samek Pariaman
sudah saya aplikasikan dengan etnik daerah lain di nusantara. Sulam benang emas
Pariaman satu-satunya di Indonesia, ini perlu dilestarikan," ujar Jenny.
Tidak jauh berbeda dengan desainer
lainnya Hikmat Ahmed pria berkebangsaan Syria ini mengatakan, sangat tertarik
dengan kerajinan lokal periaman yangb memiliki ciri khas tersendiri dan
memiliki daya tarik orang yang melihatnya.
"Ini pertama kali saya ikut
Pariaman Fashion Parade, menurut saya perpaduan culture lokal dan nasional
sangat menarik apalagi dengan trend syari'i nya, sangat menunjukkan kebudayaan
lokal dan ketimuran. Harapan kita agar kegiatan ini terus ditingkatkan dan
desainer lokalnya juga harus maju dan berkembang," ungkap Hikmat
terbata-bata.
Ditempat yang sama Kepala Dinas
Koperindag Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit mengatakan, Pariaman Fashion Parade
2017 mengambil tema Beauty of Pariaman yang mengacu pada kreatifitas lokal
warisan tradisional yang menghasilkan karya indah dan menawan guna melestarikan
kearifan lokal.
"Pariaman Fashion Parade ini
merupakan yang ke-3 kalinya, launching dan acara puncaknya sengaja kita jedakan
selama 1 bulan karena kita berharap pada kawan2 media juga bisa membantu
mempromosikan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya lebih banyak lagi
pengunjung yang datang untuk menyaksikan ivent ini," sebut nya.
Ia mengungkapkan dalam acara puncak
nantinya, setiap desainer yang berjumlah 11 orang akan menampilkan 10 rancangan
busana. "Jadi nantinya kita akan melihat 110 karya busana desainer yang
akan dipertunjukkan pada kegiatan inti tgl 6 dan 7 Mei tahun ini,"ungkap
Yet.
Yet berharap terjalinnya kerjasama
antara desainer profesional dengan pengrajin lokal, nantinya hasil rancangan
lokal tersebut dimasukkan dalam rancangan dan fashion yang di rancang oleh para
desainer nasional. ia juga mengungkapkan adanya 2 orang desainer nasional yang
diundang yakninya, Hikmat ahmed dan Merry Pramono yang memiliki jangkaun
produksi lebih luas akan mampu membawa desainer lokal lebih dikenal kesetiap
kalangan pecinta busana casual.
"Perlu kita ketahui Hikmat Ahmet
hasil produksi rancagannya mencapapi 5000 pis/bulan, begitu juga sisesa by Mery
Pramono yang telah go international dari sinilah kita berharap mereka ini bisa
mengkombinasikan produk unggulan kita bordir dan sulaman bisa di aplikasikan
dalam rancangan busananya,"ulas Yet.
Untuk lebih mengikat kerjasama Pihak
Diskoperindag juga telah menjalin Momerandum of Understanding dengan Indonesian
Model Designer dalam memasarkan produk fashion Pariaman ke kancah nasional dan
internasional.
Dengan digelarnya kegiatan itu ia
berharap perancang busana lokal
dapat belajar dari disainer ternama untuk
memacu semangat dan kreatifitas mereka.
"Nantinya Akan ada kolaborasi
disainer lokal Pariaman Sesfitria, Amarullah dan Syahril dan desainer nasional,
dan kita juga sudah menyiapkan rancangan terbaru mereka untuk
diperagakan,"imbuhnya.
Ia mengatakan peragaan busana tersebut
tidak sekedar ajang pamer disain saja, namun ada target dan capaian. Dalam dua
kali ajang serupa sebelumnya, telah mampu menciptakan tren berbusana muslim di
Pariaman. Sulaman dan bordiran telah menjadi corak dalam gaya
berpakaian/fashion warga Pariaman. Etnik tersebut tidak lagi menghiasi pakaian
pengantin dan pelaminan yang selama ini terkesan ekslusif.
Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional
Daerah Kota Pariaman, Reni Mukhlis, menyebut Pariaman Fashion Parade merupakan
wadah kreatifitas disainer fashion Pariaman untuk menampilkan ide kreatif.
"Untuk memacu kreatifitas disainer
lokal agar mampu bersaing secara nasional dan internasional," ujar Reni.
Pariaman Fashion Parade kata Reni, sudah
menjadi agenda rutin pemerintah daerah untuk mengembangkan ekonomi dan industri
kreatif di Kota Pariaman. (**/wrn)