Catatan
Baiq Nila Ulfaini S Sos MPA *)
Tuanku Khalifah bersama
Tim dari Disdikbud dan BPCB Sumatera Barat
Naskah
Ulakan merupakan penyebutan bagi koleksi puluhan kitab yang dikaitkan
dengan Syekh Burhanuddin beserta para penerus atau khalifahnya. Naskah-naskah
tersebut saat ini disimpan dan dirawat secara pribadi oleh Heri Firmansyah Tuanku
Khalifah di Surau Pondok Ketek, Tanjung Medan, Kecamatan Ulakan Tapakis. Meski
begitu, seiring perkembangan waktu, dikuatirkan koleksi tersebut akan rusak dan
hilang bila tidak segera dilakukan tindakan preservasi dalam museum.
Ulakan
Tapakis merupakan satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat. Wilayah ini identik dengan Syekh Burhanuddin, seorang
ulama yang dikenal luas sebagai penyebar agama Islam di Sumatera Barat pada
abad ke-17.
Ada
beberapa bangunan dan struktur yang (dianggap) merupakan peninggalan Syekh
Burhanuddin di sini, seperti Surau Pondok Gadang, Surau Syekh Burhanuddin,
Surau Pondok Ketek serta Makam Syekh Burhanuddin. Di samping bangunan dan
struktur, ternyata di dalam Surau Pondok Ketek yang terletak di Tanjung Medan ini
menyimpan puluhan koleksi naskah berharga dan bernilai tinggi.
Terhitung
ada sekitar 40 naskah yang sudah diinventaris, menurut buku Panduan Koleksi
Pusaka Syekh Burhanuddin Ulakan yang ditulis oleh Ahmad Taufik
Hidayat,dkk Tahun 2014 lalu. Saat Tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Padang Pariaman dan pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Sumatera Barat datang ke lokasi Surau Pondok Ketek, Tuanku Khalifah Heri
Firmansyah yang merupakan ahli waris naskah menunjukkan beberapa buah kitab
yang antara lain membahas tentang Tauhid, Fiqih, Tasawuf, Al-Qur’an per juz
serta ilmu Hikmah dan Taqwim.
Meski
ada beberapa naskah yang masih memiliki kondisi baik, namun sebagian besar
naskah ada yang sudah tidak lengkap, tidak memilki sampul, serta terdapat
lubang pada sebagian besar teks naskah, bahkan ada yang sudah dimakan rayap.
Kondisi tersebut bisa diakibatkan oleh tempat penyimpanan maupun suhu udara
yang tidak sesuai. Bila dibiarkan tanpa tindakan preventif akan menyebabkan
musnahnya naskah-naskah yang berharga tersebut.
Kondisi beberapa naskah yang sudah mulai rusak
Melihat
kondisi tersebut, munculah saran dari pihak BPCB Sumatera Barat untuk
menjadikan bangunan yang ada di belakang Surau Pondok Ketek sebagai
museum sementara penyimpanan koleksi naskah Ulakan tersebut. Pihak Pemerintah Kabupaten
melalui bidang Kebudayaan Disdikbud langsung merespon dengan rencana penyediaan
bantuan Vitrine (lemari pajang koleksi)
naskah serta peralatan pendukung lain demi terjaganya kondisi
suhu ruangan.
Semoga
rencana ini dalam waktu dekat akan terealisir sehingga naskah yang
bernilai tinggi dapat dilindungi, dikembangkan, dimanfaatkan serta mampu
dikomunikasikan kepada masyarakat sesuai dengan amanat yang ada dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum.
*) Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman