Nevi Irwan Prayitno di Kabupaten Agam
LUBUK BASUNG,
CanangNews -- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Limpapeh Rumah Nan Gadang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Hj Nevi Irwan
Prayitno beserta Tim Pengurus melakukan pembinaan ke Kabupaten Agam. Pada
kesempatan itu ia juga mengukuhkan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) Agam.
Dalam pertemuan dengan unsur P2TP2A Kabupaten Agam di Lubuk Basung, Kamis
(26/1/2017) sore, Nevi memaparkan permasalahan dan kasus-kasus kekerasan yang
dihadapi perempuan dan anak yang terjadi di Sumbar.
Dalam satu bulan Januari 2017 ini saja, katanya, di P2TP2A Provinsi ada 6
kasus. Sedangkan untuk tahun 2016 ada sekitar 70 kasus yang ditangani P2TP2A
Provinsi Sumatera Barat. Oleh sebab itu P2TP2A harus melakukan pelayanan secara
maksimal kepada korban.
“Kenapa harus fokus? Karena tindak kekerasan semakin meningkat. Kita harus
bekerjasama dengan dinas terkait, dengan memberikan efek jera kepada pelaku
kekerasan terhadap anak dan perempuan,” pintanya.
Kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak seperti gunung es, yang
terlihat kecil dari luar namun banyak masalah besar lagi yang ada di balik itu
semua, karena masih banyak yang malu mengadukan permasalahan kekerasan terhadap
anak dan perempuan terlebih lagi permasalahan seksual, karena mereka mengira
itu adalah aib keluarga.
"90% pelaku kekerasan adalah laki-laki dan Sumatera Barat tercatat
peringkat no 2 tingkat perceraian se Indonesia dengan no 1 nya adalah daerah
Jawa Barat, setiap harinya ada sekitar 4 janda baru oleh sebab kami
mengharapkan semua SKPD mempunyai anggaran untuk perlindungan perempuan seperti
pelatihan-pelatihan," ungkap Ketua P2TP2A Prov Sumbar ini.
Semua pengurus P2TP2A Kabupaten/Kota hendaknya membuat program terkait
pelayanan pengaduan korban kekrasan terhadap perempuan dan anak serta advokasi,
dan pembinaan rehab psikososial untuk penguatan mental maupun ekonomi korban.
"Kami siap menerima kasus yang masuk ke P2TP2A Kabupaten/Kota dan
merujuk korban yang datang dengan harapan P2TP2A Kabupetan/Kota aktif dan
bersinergi dengan Dinas terkait, kejaksaan, kepolisian, Rumah sakit, Depag dan
lainnya untuk lebih validnya ditindak lanjuti dengan MoU bersama mitra
terkait," ujar Nevi.
Ia pun mengingatkan, korban-korban kekerasan cenderung meningkat, tidak
terkecuali di Sumatera Barat. Oleh sebab itu P2TP2A harus terus berupaya
melakukan sosialisasi. Apabila terungkap, tidak hanya sekadar wacana namun
harus dilakukan tindakan yang jelas.(nayu
/ zast)