Pariaman Canang News ---Program yang cukup langka untuk di tampilkan GOW Pariaman mengangkat acara festifal Barzanji kegiatan ini dapat menjadi alternatif dalam masyarakat, selain bersholawat kepada rasul, juga untuk meneruskan budaya ini kepada generasi muda, untuk dapat melantunkan kitab Barzanji, sebagai benteng kecintaan generasi muda pada Nabi Besar kita junjungan umat, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hal ini
disampaikan oleh Wakil Walikota Pariaman dalam sambutannya pada pembukaan lomba
Barzanji yang pada awalnya di laksanakan di lapangan parkir gandoriah,
dikarenakan hujan yang turun cukup deras, acara dipindahkan di Balairung rumah
dinas walikota pariaman, minggu 18/12.
Genius Umar
juga mengharapkan agar budaya religi seperti ini harus kita lestarikan dan kita
kembangkan dan kita galakkan bersama-sama, sehingga menjadi budaya yang akan
terus terjaga dan diteruskan kepada generasi muda saat ini, ucapnya
" Kitab
Al-Barzanji ditulis dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan kepada
Rasulullah SAW dan meningkatkan gairah umat. Dalam kitab itu, riwayat Nabi saw
dilukiskan dengan bahasa yang indah dalam bentuk puisi dan prosa (nasr) dan
kasidah yang sangat menarik," tuturnya.
Wawako juga
menceritakan tentang sejarah Barzanji yang tidak lepas dari peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW yang pertama yang digelar oleh Sultan Salahuddin Yusuf
Al-Ayyubi -dalam literatur sejarah Eropa dikenal dengan nama Saladin, yang
menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi
dengan bahasa yang seindah mungkin. Pemenang yang menjadi juara pertama adalah
Syaikh Ja`far Al-Barzanji, yang merupakan penulis kitab Barzanji ini.
Peringatan
Maulid Nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu membuahkan hasil yang
positif. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali, yang
mana pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan
menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat
perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan,
sehingga pada tahun 1187 (583 H) Yerusalem dapat direbut oleh Salahuddin dari
tangan bangsa Eropa, dan Masjidil Aqsa menjadi masjid kembali, sampai hari ini,
terangnya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kota
Pariaman Ny. lucy Genius mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
memperingati Hari Ibu ke 88 tingkat kota pariaman, dan memperkuat ukhuwah antar
organisasi wanita yang ada di kota Pariaman, ujarnya.
"Acara
ini diikuti oleh 8 Kelompok BKMT dimana masing-masing kecamatan mengutus 2
kelompok perkecamatan dalam lomba Barzanji kali pertama yang kita lakukan di
Kota Pariaman," ungkapnya.
Kedepan agar
acara ini dapat lebih ditingkatkan, dan menjadi lebih besar, untuk mengajak
masyarakat luas dan generasi muda lebih mengenal tentang hakekat Barzanji dan
dapat turut melestarikannya sebagai bentuk budaya religi yang ada di Kota
Pariaman, tutupnya. (**)