Berbekal ilmu silat yag bisa dikatakan sempurna di kampung halamannya Sungai Rotan Kota Pariaman pada 1990-an silam membuat Muharman cepat beradaptasi dan diterima masyarakat Cilegon, Banten. Ya, ujung barat pulau Jawa itu menjadi tujuan rantau anak muda kelahiran 12 April 1962 ini ketika itu.
Di daerah yang terkenal dengan para jawara dan pendekar itu Muharman mulai menyesuaikan diri dengan komuitas tersebut. Tidak begitu banyak perbedaan gerakan ilmu silat antara tanah Minang dengan tanah Banten, membuat Muharman tidak membutuhkan waktu yang lama membaur.
Seiring dengan itu, Muharman juga terjun di kancah politik sambil mendirikan sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, di pertambangan dan real estate. Partai Golongan Karya pun menjadi pilihan organisasi politiknya.
Berselang hanya beberapa waktu, karier Muharman melesat bak anak panah terlepas dari busur. Kini jabatan Ketua Ikatan Pencak Silat Idonesia (IPSI) Kota Cilegon dan Wakil Ketua IPSI Banten pun diamanahkan kepadanya. Memimpin sejumlah perusahaan hampir dalam waktu yang bersamaan merupakan rutinitas yang ia jalani.
Ditengah jadwal yang padat, Muharman meluangkan waktunya menerima kehadiran Ikhlas Bakri, kontributor Canang news di Gedung Patra Jasa, kantor PT Oktasan Baruna Persada tempat di mana lelaki berzodiak Aries ini dipercaya sebagai General Manager.
Berikut pandangan Muharman tentang Kota Pariaman dan sejumlah persoalannya.
Canang News : Bagaimana padangan anda terhadap pembangunan Kota Pariaman setelah menjadi kota otonom sejak beberapa tahun lalu?
Muharman : Pembangunan Pariaman pasca menjadi kota otonom sangat pesat, terutama dalam bidang infra struktur. Pembangunan jalan dua jalur, sarana pengairan untuk petani, sarana pendidikan dan kesehatan. Jika tidak menjadi kota otonom, sangat tipis kemungkinan Pariaman yang terdiri dari 4 kecamatan ini bisa seperti sekarang.
Canangnews : Bagaimana jika dibandingkan dengan Cilegon ?
Muharman : Meskipun Cilegon adalah kota industri, tapi dari segi infra struktur, Pariaman lebih unggul. Ada kebanggaan tersendiri bagi saya pribadi menyaksikan perkembangan bumi tempat kelahiran saya lebih maju daripada tempat saya mengelola usaha.
Canang News : Dalam hal apa Pariaman tertinggal?
Muharman : Ekonomi. Dari segi ekonomi kita Pariaman memang tertinggal. Sebagai kota industri, Cilegon membuka lapangan kerja yang luas. Baik di dalam, maupun di luar kawasan industri. Tidak hanya sebagai pekerja pabrik, bisa juga sebagai pedagang yang memenuhi kebutuhan para pekerja. Sehingga perputaran uang yang banyak dipastikan menunjang perekonomian.
Canang News : Bagaimana dengan Pariaman?
Muharman : Inilah persoalannya, kita tidak memiliki industri besar yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak. Kita hanya memiliki industri rumah tangga. Mau tidak mau kita harus memaksimalkan apa yang kita miliki.
Canang News : Dalam bentuk nyata seperti apa?
Muharman : Industri rumah tangga yang kita miliki salah satunya adalah sulaman Nareh. Ini harus ditangani secara bersama pengelolaannya. Banyak pihak harus saling bekerjasama. Sulaman Nareh dieksport ke Malaysia, tapi melalui Bukittinggi. Kita harus cari jalan pemasaran lansung di dalam dan ke luar negeri. Begitu jga untuk usaha lainnya.
Canang News : Apa persoalan lain yang Anda lihat ?
Muharman : Kepindahan ibukota kabupaten Padang Pariaman ke Parik Malintang menyebabkan berkurangnya penghasilan masyarakat di Pasar Pariaman. Ini juga tanggungjawab bersama mencarikan solusinya.
Canang News : Sebagai pengusaha, apakah Anda tidak ikut berpartisipasi?
Muharman : Pasti,tapi secara pribadi tidak pas kalau saya sebutkan di sini. Secara kelembagaan saya bersama sejumlah komisaris lainnya mendukung dalam bentuk penyertaan modal pada BPR JKT. Orientasi kami tidak pada bisnis semata, tapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan modal. Ketika nasabah menunggak kami memberikan toleransi.
Canang News : Bagaimana peran pemerintah ?
Muharman : Peran pemerintah sudah maksimal. Apalagi dengan adanya bantuan dana desa yang dikucurkan beberapa waktu lalu. Pemanfaatannya harus diupayakan maksimal. Dengan adanya ini diharapkan ekonomi masyarakat lebih menggeliat.
Canang News :Bagaimana dengan pariwisata ?
Muharman : Pemko Pariaman sudah melakukan hal yang terbaik. Mengemas Pesta Tabuik sehingga go internasional, mengembangkan Pulau Angso menjadi kawasan destinasi wisata merupakan langkah tepat yang pantas diapresiasi.
Canang News : Ada pesan untuk walikota Mukhlis Rahman?
Muharman : Secara khusus tidak ada, tapi sumbangsih saran dan fikiran saya untuk kota Pariaman melalui walikota saya sampaikan kepada Bang Yus. Bang Yus lah yang meneruskan. (Bang Yus yang dimaksud Muharman adalah Yusrizal Koto, purnawirawan Jenderal bintang satu mantan Deputi di Badan Narkotika Nasional, kakak kandungnya).
Canang News : Setelah sukses di rantau, adakah keinginan mengabdi di kampung menjadi anggota legislatif atau eksekutif?
Muharman : (Sambil terseyum) Untuk saat ini belum ada. Mereka yang kini menduduki tempat tersebut adalah orang-orang yang tepat. Mereka harus didukung.
BIO DATA
N a m a : Ir H Muharmman Koto MSc
Ttl : Pariaman, 12 April 1962
Alamat : Perum Taman Cilegon Indah Clauster Helikonia, Cilegon, Banten
Istri : Irma Suryani, Syam
Anak : Anandisa Kartika
M Hanif Akbar
Hanifah Dhiya Lestari
M Umra Al Habsy
Afifah Talita Maharani
Pekerjaan : General Manager PT Oktasan Baruna Persada, Jakarta
General Manager PT Sumatera Bahtera Raya, Lampung
Dirut PT Graha Mulia Abadi, Serang, Banten
Dirut Perumahan Graha Metro Serang
Dirut PT Jaya Anugerah Abadi, Cilegon, Banten
Dirut PT Pelayanan Jasa Maritim Wawasan Nusantara, Jakarta
Komisaris PT Mulia Bara Perkasa, Cilegon, Banten
Organisasi : Wakil Ketua IPSI Banten
Pembina PKDP Cilegon
Ketua IPSI Cilegon
Ketua Harian Ikatan Keluarga Minang Cilegon
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Cilegon
IKHLAS BAKRI
Di daerah yang terkenal dengan para jawara dan pendekar itu Muharman mulai menyesuaikan diri dengan komuitas tersebut. Tidak begitu banyak perbedaan gerakan ilmu silat antara tanah Minang dengan tanah Banten, membuat Muharman tidak membutuhkan waktu yang lama membaur.
Seiring dengan itu, Muharman juga terjun di kancah politik sambil mendirikan sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, di pertambangan dan real estate. Partai Golongan Karya pun menjadi pilihan organisasi politiknya.
Berselang hanya beberapa waktu, karier Muharman melesat bak anak panah terlepas dari busur. Kini jabatan Ketua Ikatan Pencak Silat Idonesia (IPSI) Kota Cilegon dan Wakil Ketua IPSI Banten pun diamanahkan kepadanya. Memimpin sejumlah perusahaan hampir dalam waktu yang bersamaan merupakan rutinitas yang ia jalani.
Ditengah jadwal yang padat, Muharman meluangkan waktunya menerima kehadiran Ikhlas Bakri, kontributor Canang news di Gedung Patra Jasa, kantor PT Oktasan Baruna Persada tempat di mana lelaki berzodiak Aries ini dipercaya sebagai General Manager.
Berikut pandangan Muharman tentang Kota Pariaman dan sejumlah persoalannya.
Canang News : Bagaimana padangan anda terhadap pembangunan Kota Pariaman setelah menjadi kota otonom sejak beberapa tahun lalu?
Muharman : Pembangunan Pariaman pasca menjadi kota otonom sangat pesat, terutama dalam bidang infra struktur. Pembangunan jalan dua jalur, sarana pengairan untuk petani, sarana pendidikan dan kesehatan. Jika tidak menjadi kota otonom, sangat tipis kemungkinan Pariaman yang terdiri dari 4 kecamatan ini bisa seperti sekarang.
Canangnews : Bagaimana jika dibandingkan dengan Cilegon ?
Muharman : Meskipun Cilegon adalah kota industri, tapi dari segi infra struktur, Pariaman lebih unggul. Ada kebanggaan tersendiri bagi saya pribadi menyaksikan perkembangan bumi tempat kelahiran saya lebih maju daripada tempat saya mengelola usaha.
Canang News : Dalam hal apa Pariaman tertinggal?
Muharman : Ekonomi. Dari segi ekonomi kita Pariaman memang tertinggal. Sebagai kota industri, Cilegon membuka lapangan kerja yang luas. Baik di dalam, maupun di luar kawasan industri. Tidak hanya sebagai pekerja pabrik, bisa juga sebagai pedagang yang memenuhi kebutuhan para pekerja. Sehingga perputaran uang yang banyak dipastikan menunjang perekonomian.
Canang News : Bagaimana dengan Pariaman?
Muharman : Inilah persoalannya, kita tidak memiliki industri besar yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak. Kita hanya memiliki industri rumah tangga. Mau tidak mau kita harus memaksimalkan apa yang kita miliki.
Canang News : Dalam bentuk nyata seperti apa?
Muharman : Industri rumah tangga yang kita miliki salah satunya adalah sulaman Nareh. Ini harus ditangani secara bersama pengelolaannya. Banyak pihak harus saling bekerjasama. Sulaman Nareh dieksport ke Malaysia, tapi melalui Bukittinggi. Kita harus cari jalan pemasaran lansung di dalam dan ke luar negeri. Begitu jga untuk usaha lainnya.
Canang News : Apa persoalan lain yang Anda lihat ?
Muharman : Kepindahan ibukota kabupaten Padang Pariaman ke Parik Malintang menyebabkan berkurangnya penghasilan masyarakat di Pasar Pariaman. Ini juga tanggungjawab bersama mencarikan solusinya.
Canang News : Sebagai pengusaha, apakah Anda tidak ikut berpartisipasi?
Muharman : Pasti,tapi secara pribadi tidak pas kalau saya sebutkan di sini. Secara kelembagaan saya bersama sejumlah komisaris lainnya mendukung dalam bentuk penyertaan modal pada BPR JKT. Orientasi kami tidak pada bisnis semata, tapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan modal. Ketika nasabah menunggak kami memberikan toleransi.
Canang News : Bagaimana peran pemerintah ?
Muharman : Peran pemerintah sudah maksimal. Apalagi dengan adanya bantuan dana desa yang dikucurkan beberapa waktu lalu. Pemanfaatannya harus diupayakan maksimal. Dengan adanya ini diharapkan ekonomi masyarakat lebih menggeliat.
Canang News :Bagaimana dengan pariwisata ?
Muharman : Pemko Pariaman sudah melakukan hal yang terbaik. Mengemas Pesta Tabuik sehingga go internasional, mengembangkan Pulau Angso menjadi kawasan destinasi wisata merupakan langkah tepat yang pantas diapresiasi.
Canang News : Ada pesan untuk walikota Mukhlis Rahman?
Muharman : Secara khusus tidak ada, tapi sumbangsih saran dan fikiran saya untuk kota Pariaman melalui walikota saya sampaikan kepada Bang Yus. Bang Yus lah yang meneruskan. (Bang Yus yang dimaksud Muharman adalah Yusrizal Koto, purnawirawan Jenderal bintang satu mantan Deputi di Badan Narkotika Nasional, kakak kandungnya).
Canang News : Setelah sukses di rantau, adakah keinginan mengabdi di kampung menjadi anggota legislatif atau eksekutif?
Muharman : (Sambil terseyum) Untuk saat ini belum ada. Mereka yang kini menduduki tempat tersebut adalah orang-orang yang tepat. Mereka harus didukung.
BIO DATA
N a m a : Ir H Muharmman Koto MSc
Ttl : Pariaman, 12 April 1962
Alamat : Perum Taman Cilegon Indah Clauster Helikonia, Cilegon, Banten
Istri : Irma Suryani, Syam
Anak : Anandisa Kartika
M Hanif Akbar
Hanifah Dhiya Lestari
M Umra Al Habsy
Afifah Talita Maharani
Pekerjaan : General Manager PT Oktasan Baruna Persada, Jakarta
General Manager PT Sumatera Bahtera Raya, Lampung
Dirut PT Graha Mulia Abadi, Serang, Banten
Dirut Perumahan Graha Metro Serang
Dirut PT Jaya Anugerah Abadi, Cilegon, Banten
Dirut PT Pelayanan Jasa Maritim Wawasan Nusantara, Jakarta
Komisaris PT Mulia Bara Perkasa, Cilegon, Banten
Organisasi : Wakil Ketua IPSI Banten
Pembina PKDP Cilegon
Ketua IPSI Cilegon
Ketua Harian Ikatan Keluarga Minang Cilegon
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Cilegon
IKHLAS BAKRI