Setidaknya sebagian masyarakat di Bungin masih merasa terisolasi dari kemajuan. Mereka merasa terbelenggu dalam keterisoliran karena Jembatan Bungin yang jadi urat nadi kehidupannya tidak kunjung dibangun kembali.
Jembatan sebagai sarana penyeberangan sudah bertahun-tahun sulit dilewati. Apalagi dengan kendaraan roda empat. Mau tidak mau, demi mempertahankan hidup, masyarakat di Korong Bungin terpaksa memikul hasil buminya untuk dipasarkan. Jika tidak, maka tidak ada yang akan membeli. Kalaupun ada, tentu dengan harga yang sangat murah.
Dari jauh, jembatan yang melintasi Batang Bungin itu memang tampak bagus. Akan tetapi bila didekati akan terlihat memprihatinkan. Kayunya sudah lapuk.
“Jembatan ini sudah sering minta korban,” ujar Nasiruddin Ketua Pemuda Korong Bungin. Jembatan itu dulu dibangun dengan dana PNPM. Beberapa tahun dipakai, sudah rusak. Belum pernah ada perbaikan.
“Kami berharap, pemerintah daerah segera mengganti jembatan ini dengan yang permanen, sehingga kami juga bisa hidup lebih baik,” ujar Nasiruddin.
(sumber : singgalang)
